Detail Blog

Perbedaan Harga OTA dan Hotel: Apa yang Wajib Diketahui Tamu dan Pengelola Hotel

Perbedaan Harga OTA dan Hotel - Industri perhotelan modern saat ini tidak bisa dipisahkan dari Online Travel Agent (OTA). OTA seperti Traveloka, Agoda, Booking.com, atau Tiket.com, memudahkan tamu dalam mencari, membandingkan, dan memesan hotel. Namun, sering muncul pertanyaan: mengapa harga kamar di OTA bisa berbeda dengan harga yang ditawarkan langsung oleh hotel?

Bagi tamu, perbedaan ini kadang membingungkan. Sementara bagi pengelola hotel, hal ini bisa menjadi tantangan besar dalam menjaga konsistensi harga dan reputasi. Mari kita bahas penyebab, risiko, serta solusi terbaik bagi kedua belah pihak.

Mengapa Harga OTA Bisa Lebih Murah dari Hotel?

Ada beberapa alasan mengapa harga di OTA sering kali terlihat lebih rendah dibandingkan di website resmi hotel:

1. Subsidi Harga dari OTA
   OTA sering memberikan promo tambahan (diskon pengguna baru, flash sale, atau kupon khusus) yang sebenarnya tidak ditanggung hotel.
2. Strategi Marketing OTA
   OTA menurunkan margin komisi untuk menarik lebih banyak pemesanan, sehingga harga di platform mereka lebih kompetitif.
3. Perbedaan Paket dan Fasilitas
   Harga di hotel langsung mungkin sudah termasuk sarapan, late check-out, atau benefit lain, sedangkan OTA hanya menampilkan harga kamar standar.
4. Kebijakan Rate Parity yang Tidak Ketat
   Jika kontrak rate parity (kesetaraan harga) tidak diatur dengan jelas, OTA bisa menjual kamar dengan harga lebih rendah.
5. Kesalahan Sinkronisasi Sistem
   Channel manager atau sistem distribusi hotel kadang tidak sinkron sehingga menyebabkan perbedaan harga antar platform.

Risiko Perbedaan Harga bagi Tamu dan Hotel

Dari Sisi Tamu:

• Kebingungan saat menemukan harga lebih murah di OTA dibandingkan di hotel langsung.
• Ekspektasi berbeda jika harga murah ternyata tidak termasuk fasilitas yang diharapkan.
• Ketidaknyamanan jika ada hotel yang salah menanggapi dengan menarik biaya tambahan (yang sebenarnya tidak boleh dilakukan).

Dari Sisi Hotel:

• Merusak citra dan kepercayaan jika tamu merasa “ditipu” karena ada biaya tambahan.
• Review negatif di OTA maupun Google yang dapat menurunkan rating hotel.
• Ketergantungan berlebih pada OTA yang membuat direct booking hotel semakin lemah.

Apa yang Wajib Diketahui Tamu?

1. Harga OTA Belum Tentu Lebih Untung
   Harga lebih murah di OTA kadang tidak termasuk benefit yang ditawarkan hotel langsung.
2. Booking di Website Hotel Bisa Lebih Menguntungkan
   Banyak hotel menawarkan promo khusus, seperti gratis sarapan, upgrade kamar, atau diskon F&B bagi tamu yang memesan langsung.
3. Hak Konsumen Tetap Berlaku
   Jika sudah melakukan pembayaran penuh di OTA, hotel tidak berhak menagih biaya tambahan saat check-in.

Apa yang Wajib Diketahui Pengelola Hotel?

1. Pentingnya Rate Parity
   Pastikan kontrak dengan OTA memiliki aturan harga yang jelas agar tidak terjadi perang harga.
2. Gunakan Channel Manager yang Terintegrasi
   Teknologi distribusi membantu menjaga konsistensi harga di semua platform. Jika pada salah satu OTA terdapat harga yang terlalu rendah, biasanya Channel Manager menyediakan fitur untuk mark up harga per-OTA dari harga normal agar harga jual lebih stabil, baik untuk dalam bentuk persentase ataupun langsung nominalnya. Karena biasanya, ketika hotel mengatur harga yang sama melalui channel manager ataupun tanpa channel manager, bisa jadi harga jual yang ditampilkan kee tamu itu berbeda, karena setiap OTA memiliki algoritma dan perhitungan yang berbeda sesuai supply and demand, dan juga seasons.
3. Berikan Value Tambahan untuk Direct Booking
   Hotel bisa menambahkan benefit eksklusif agar tamu lebih memilih website resmi, meski harga sama dengan OTA.
4. Edukasi Staf Front Office
   Jangan pernah menagih biaya tambahan hanya karena harga OTA lebih murah. Hal ini merusak reputasi dan melanggar etika pelayanan.

Solusi Seimbang untuk OTA, Hotel, dan Tamu

• Tamu → disarankan untuk membandingkan harga, membaca detail fasilitas, dan mempertimbangkan booking langsung di hotel.
• Hotel → fokus pada strategi jangka panjang: meningkatkan direct booking, menjaga hubungan dengan OTA, dan memastikan transparansi harga.
• OTA → tetap perlu menjaga hubungan sehat dengan hotel agar ekosistem pariwisata berjalan berkelanjutan.

Kesimpulan

Perbedaan harga antara OTA dan hotel adalah hal yang umum terjadi, tetapi penting untuk dipahami oleh tamu maupun pengelola hotel.

• Tamu harus lebih cermat dalam membaca detail harga dan fasilitas.
• Hotel harus lebih bijak dalam mengatur strategi distribusi harga agar tidak merugikan tamu maupun reputasi hotel.

Dengan transparansi, edukasi, dan teknologi yang tepat, perbedaan harga tidak akan menjadi masalah besar, melainkan peluang untuk meningkatkan kepercayaan tamu dan strategi penjualan hotel. Jika Anda berencana liburan sekitar Kemayoran Jakarta, Sentul Bogor atau Lombok, Anda bisa memesan penginapan di Asyana-group.com. Salah satu Penginapan terbaik di Kemayoran adalah Asyana Kemayoran, penginapan ternyaman di Sentul ada Asyana Sentul dan penginapan yang bisa memberikan pengalaman tidak terlupakan hanya di Asyana Rinjani Lombok.